Buah Cabai |
Kandungan dan Manfaat Cabai Bagi Kesehatan Manusia
Cabai merupakan salah satu komoditas pertanian yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Komoditas cabai mengandung senyawa-senyawa serta gizi yang sangat berguna bagi tubuh. Kandungan
senyawa cabai meliputi : kapsaikin, flavenoid, kapsisidin, kapsikol, dan minyak
esensial.
Kandungan Gizi Cabai per 100 gram
Kalori : 31,0 kal
Protein : 1,0 g
Lemak : 0,3 g
Karbohidrat : 7,3 g
Kalsium : 29,0 mg
Fosfor : 24,0 mg
Serat : 0,3 g
Besi : 0,5 mg
Vitamin A : 470 SI
Vitamin B1 : 0,05 mg
Vitamin B2 : 0,03 mg
Vitamin C : 18,0 mg
Niasin : 0,2 mg
Cabai selain
mengandung gizi seperti tersebut di atas, juga sangat bermanfaat bagi
mahluk hidup. Bagi manusia, selain sebagai penyedap masakan, penggugah selera makan, cabai juga sangat berkhasiat bagi
kesehatan. Bagi hewan, Zat kapsaikin pada cabai mampu merangsang burung ocehan untuk gemar
bernyanyi (mengoceh). Cabai kering dapat merangsang ayam dan itik untuk
bertelur.
Sebagai
penyedap masakan, cabai banyak digunakan untuk memasak berbagai jenis masakan,
bahkan sebagian daerah di Indonesia, seperti Sumatera Barat (Padang) buah cabai
merupakan bumbu wajib untuk setiap masakan. Umumnya selain sebagai bumbu masakan, cabai juga
dikonsumsi dalam bentuk sambal serta bentuk olahan cabai, seperti cabai kering,
saos cabai, pasta cabai, dll.
Cabai
yang dipanaskan, diambil bijinya kemudian diberi air jeruk nipis + garam,
dapat menggugah selera makan. Gabungan rasa panas serta pedas yang disebabkan
alkaloid kapsaikin, dihasilkan kelenjar dalam plasenta di pangkal buah cabai,
membuat orang yang memakannya berkeringat dan bercucuran air mata,
namun
beberapa saat kemudian akan timbul rasa nyaman. Khasiat penggugah selera
makan tersebut sebenarnya dirangsang oleh minyak atsiri (ditimbulkan cabai saat
dikunyah), atau oleh aromanya yang terhirup hidung sebelum disantap. Kapsaikin berfungsi
merangsang keluarnya air liur di mulut, juga merangsang kerja lambung
sehingga pencernaan menjadi lancar.
Cabai
sangat bermanfaat bagi kesehatan. Disamping memperlancar sirkulasi darah ke
jantung, sifatnya yang analgesik mampu mengobati kejang otot dan rematik. Kandungan
utama kapsaikin berfungsi sebagai antialergi, karena mampu menumpulkan kepekaan
saraf tepi. Selain itu kapsaikin juga dapat mengurangi dan mengeluarkan lendir
dari paru-paru sehingga cabai
dapat menyembuhkan bronkitis, influensa,
sinusitis, dan asma. Kapsaikin juga berfungsi menstimulir detektor panas
dalam
kelenjar hipotalamus sehingga menghasilkan perasaan sejuk meskipun di
udara panas. Selain itu, kapsaikin dapat menghalangi bahaya pada sel
trachea,
bronchial, dan bronchoconstiction yang disebabkan oleh asap rokok dan
polutan
lainnya. Kandungan flavonoid dan antioksidan pada cabai berfungsi melindungi
tubuh dari kanker. Cabai mampu memperlancar sekresi asam lambung dan mencegah infeksi
sistem pencernaan karena adanya kandungan kapsisidin. Kapsikol dalam cabai
dapat mengurangi pegal-pegal, sakit gigi, sesak napas, dan gatal-gatal. Oleh karena
itu cabai banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri obat-obatan koyo. Kandungan
kalium dan fosfor tinggi pada Cabai dapat membantu pertumbuhan tulang dan sel
baru.
Mengkonsumsi
cabai secara teratur juga dapat menunda kerentaan tubuh. Akan tetapi bagi
mereka yang sangat sensitif terhadap cabai, apabila dipaksakan dapat mengalami
kejang perut dan diare. Meskipun kondisi tubuh cukup kuat menerima masakan
pedas, tapi jika berlebihan dapat berakibat fatal bagi kesehatan. Konsumsilah
cabai dalam jumlah terukur, sesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.